in article
Cara Lari Yang Benar Guna Menghindari Cedera
Lari merupakan olahraga tertua dan bisa dianggap sebagai yang terpopuler juga. Apa pun alasan seseorang untuk berolahraga lari umumnya didasari keinginan untuk menyegarkan tubuh sekaligus menjadi lebih sehat. Meski olahraga lari nyatanya mudahuntuk dilakukan, namun ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang cara lari yang benar.
Lari adalah langkah teratur dengan mengangkat kedua kaki bergantian secara cepat. Intinya, kedua kaki terangkat di udara pada suatu saat yang sama. Sedangkan dalam berjalan, satu kaki tetap menginjak ke bawah.
Olahraga lari yang dilakukan pada tingkatan ringan jelas bermanfaat bagi tubuh, namun riset menyatakan jika dilakukan secara intensif, maka bisa memberi lebih banyak kebaikan bagi kesehatan. Dari hasil riset tersebut, ditunjukkan adanya kenaikan kadar lemak baik (kolesterol HDL) lebih besar pada pelari jarak jauh hingga 80 km per minggu. Selain itu masih ada keuntungan lainnya, seperti penurunan lemak tubuh, berkurangnya risiko penyakit jantung koroner, serta menstabilkan tekanan darah jika dibandingkan dengan hasil yang didapatkan oleh pelari dengan jarak kurang dari 16 km per minggu.
Saat sudah dilakukan dengan benar dan rutin, olahraga ini terbukti menjadikan tubuh lebih bugar dengan meningkatkan aktivitas enzim dan hormon yang selanjutnya akan menstimulai otot dan jantung untuk bekerja lebih efisien. Kendati demikian, sejauh ini, belum ada studi yang membuktikan bahwa seorang pelari mengalami penurunan berat badan yang lebih besar jika dibandingkan praktisi olahraga lain.
Apa yang Perlu Diperhatikan sebelum Berlari?
Jika Anda belum pernah berlari secara teratur, tidak sulit memulai kebiasaan berlari. Satu hal yang perlu diingat adalah upayakan untuk menambah intensitas lari secara perlahan-lahan dan mengikuti prosedur yang ada, termasuk cara lari yang benar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum berlari:
- Pilih sepatu lari yang tepat. Fokus pelari biasanya pada sepatu yang menstabilkan kaki sehingga tidak berputar ke dalam atau ke luar. Tren saat ini adalah memakai sepatu bergaya minimalis yang meniru lari tanpa alas kaki.
- Pilih pakaian yang nyaman untuk berlari. Setelah berlari, suhu tubuh dan detak jantung bertambah. Pilih pakaian yang memungkinkan udara mengenai tubuh saat lari dilakukan di dalam ruangan, seperti memakai celana pendek atau kaos. Kenakan pakaian yang berbahan mudah meyerap keringat tanpa menjadi lembab dan tidak nyaman ketika berkeringat.
- Mulailah dengan berjalan sebelum berlari. Awali dengan berjalan beberapa menit, lalu tambah beberapa menit berlari pelan.
Pada hari ketika Anda tidak berlari, cobalah lakukan olahraga ringan membentuk kekuatan bagian bawah dan inti tubuh di rumah untuk menghindari cedera. Namun, jika Anda sedang tidak bugar atau memiliki risiko penyakit jantung, bicarakan dulu pada dokter sebelum memulai rutinitas olahraga lari.
Cara Lari yang Benar Guna Menghindari Cedera
Teknik lari yang benar dapat membantu mengurangi risiko mengalami cedera. Hal ini juga akan membuat lari terasa tidak terlalu melelahkan dan lebih menyenangkan. Beberapa posisi yang dianjurkan saat berlari adalah:
- Posisi kepala lurus menghadap ke depan. Hindari melihat ke bawah kaki karena melihat ke bawah akan menimbulkan ketegangan pada leher dan bahu. Jaga posisi rahang dan leher dalam keadaan rileks.
- Tegakkan dada. Postur berlari ideal adalah menegakkan tubuh tanpa menimbulkan ketegangan di bagian dada dan perut. Dengan begini, Anda akan bernapas lebih maksimal karena tubuh berada pada posisi biomekanis optimal untuk maju.
- Posisi pinggul harus stabil dan menghadap ke depan. Menjaga posisi pinggul seperti ini dapat mencegah cedera pada punggung dan pinggang.
- Pelari jarak jauh mengangkat lutut ke depan hingga tinggi saat berlari, tapi untuk pelari dengan jarak jauh disarankan untuk pertahankan lutut di bawah karena diperlukan banyak energi untuk mengangkat lutut saat berlari pelan. Namun, gerak pergelangan kaki yang lebih cepat juga akan meningkatkan kecepatan Anda. Rasakan kerja otot betis dan pergelangan kaki saat mendorong tiap langkah.
- Menggunakan bagian tengah kaki adalah cara terbaik untuk menginjak. Hindari bertumpu pada tumit atau bagian depan kaki. Selain itu, lari yang baik seharusnya ringan dan tidak bersuara. Langkah ringan lebih efisien dan tidak menimbulkan ketegangan pada tubuh. Berapa pun berat badan Anda, kaki tidak perlu menapak terlalu keras.
- Bernapas dalam dan teratur. Angkat dada saat berlari agar bisa bernapas lebih dalam. Dengan begitu, bisa meningkatkan jumlah udara yang dihirup. Fokuskan pada dada, leher, dan bahu. Otot yang kencang akan menghalangi pernapasan, jadi upayakan mempertahankan postur yang rileks saat berlari.
Selain beberapa gerakan tersebut, perlu diingat bahwa frekuensi satu kali latihan yang dianjurkan adalah 3-5 hari per minggu dengan durasi 20-60 menit. Dengan cara lari yang benar dan aturan yang tepat, maka manfaat kesehatan dari lari dapat diraih sepenuhnya. Selamat berolahraga!
Tutorial Berlari
Sumber : https://www.alodokter.com/cara-lari-yang-benar-guna-menghindari-cedera
0 Response to "Cara Lari Yang Benar Guna Menghindari Cedera"
Posting Komentar